Materi Biologi kelas 11 "SISTEM SARAF"

•●•●•●•● Sistem Saraf pada Manusia ●•●•●•●•

Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang sel saraf. Sel saraf akan menyusun sistem saraf pada manusia. Sistem saraf adalah sistem yang terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan kompleks neuron. Apa fungsi sistem saraf bagi tubuh kamu? Sistem saraf berfungsi untuk mengirim, menerima, dan menafsirkan informasi dari semua bagian tubuh. Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat dan saraf tepi. Agar kamu lebih memahaminya, ayo cermati uraian berikut.
•●•● A. Sistem Saraf Pusat ●•●•
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuhmu dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
1. Otak
Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Otak terdiri atas tiga bagian yaitu otak depan, tengah, dan belakang.
a. Otak Depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
1) Otak Besar
Otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur spinal.
        Otak kiri berfungsi untuk kemampuan numerik dan kemampuan bahasa (menulis dan bicara bahasa asing). Sementara otak kanan berfungsi untuk kemampuan yang melibatkan emosi seperti imajinasi, bakat musik, bakat seni lainnya, dan untuk mengontrol tubuh bagian kiri. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum.
2) Talamus
Talamus mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar. Talamus dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Selanjutnya, talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi.
3) Hipotalamus
Hipotalamus terletak di bawah talamus. Hipotalamus mengontrol sistem endokrin melalui kelenjar pituitari dan merangsang untuk menghasilkan hormon yang mempengaruhi kelenjar tubuh seperti tiroid.
        Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, dan rasa haus. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur.
b. Otak Tengah
Otak tengah berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmiter yang mengontrol pergerakan lembut.
c. Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kecil (serebelum) dan medula oblongata. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot.
        Medula oblongata tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal, memiliki ukuran yang kecil tetapi fungsinya sangat vital bagi kehidupan. Medula oblongata berfungsi dalam refleks yang mengatur denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, sekresi ludah, menelan, dan lain-lain.
2. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensori dari reseptor ke otak dan membawa impuls motorik dari otak ke otot tubuh. Sumsum tulang belakang terdiri atas 31 pasang saraf spinalis yang terdiri atas 8 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis, dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
•●•● B. Sistem Saraf Tepi ●•●•
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial). Sementara sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
1. Sistem Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang menghambat kerja organ tubuh. Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperbesar pupil mata, dan memperbesar bronkus. Saraf ini juga berfungsi memperlambat kerja alat pencernaan seperti lambung dan usus kecil, serta menghambat kontraksi kantung seni.
2. Sistem Saraf Parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
•●•● C. Penghantaran Impuls ●•●•

Impuls atau rangsang yang diterima oleh tubuh melalui reseptor akan dihantarkan ke sistem saraf pusat. Mekanisme penghantaran saraf ini dibagi menjadi dua macam, yaitu melalui sel saraf dan sinapsis. Penghantaran impuls melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Selanjutnya impuls akan tiba di ujung akson. Impuls akan dilanjutkan ke sel saraf lain melalui sinapsis.
        Apa yang dimaksud dengan sinapsis? Sinapsis merupakan titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat vesikula sinapsis yang berisi neurotransmiter.
        Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Impuls akan dilanjutkan oleh sel saraf menuju sistem saraf pusat. Kamu akan mempelajari secara detail tentang penghantaran impuls pada topik mekanisme penghantaran impuls.

Bagian Sel Saraf
Secara garis besar, sel saraf atau neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu dendrit, badan sel, dan neurit (akson).
1. Dendrit
Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang terletak pada badan sel. Dendrit memiliki hubungan dengan reseptor atau ujung akson neuron yang lain. Dendrit berfungsi untuk meneruskan impuls ke badan sel.
2. Badan sel
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
Inti sel saraf berfungsi mengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat butir-butir Nissl. Butir-butir Nissl berfungsi untuk mensintesis protein karena mengandung RNA. Badan sel hanya terdapat pada susunan saraf pusat dan ganglion.
3. Neurit (akson)
Akson adalah tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Umumnya jumlah akson hanya satu pada setiap neuron. Pada bagian akson terdapat selubung Mielin, sel Schwann, nodus ranvier, dan sinapsis.
a. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
b. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit.
c. Nodus ranvier adalah tempat tertentu berupa celah yang tidak diselubungi selaput mielin. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier memungkinkan impuls meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
d. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit di suatu sel saraf dan ujung dendrit di sel saraf lainnya.
e. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Contoh-contoh neurotransmiter adalah norepinefrin, asetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama aminobutirat (GABA), dan glisin.
B. Jenis-Jenis Sel Saraf
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya.
1. Jenis Neuron Menurut Fungsinya
Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu sebagai berikut.
a. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsang atau impuls dari reseptor kulit, organ indra, atau suatu organ internal ke sistem saraf pusat (otak). Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
b. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
c. Sel saraf penghubung (konektor) adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
2. Jenis Neuron Menurut Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, neuron dapat diklasifikasikan menjadi neuron unipolar, bipolar, multipolar, dan anaksonik.
a. Neuron unipolar
Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya. Kemudian, cabang akan terbelah dua. Satu cabang sentral berfungsi sebagai akson dan satu cabang perifer sebagai dendrit. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi seperti sel saraf sensorik yaitu sebagai pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat.
b. Neuron bipolar
Neuron bipolar, sesuai dengan namanya—bi artinya dua—mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit, sedangkan yang lain berperan sebagai akson. Neuron ini terdapat pada retina (mata), koklea (telinga), dan epitel olfaktori (hidung).
c. Neuron multipolar
Neuron multipolar mempunyai dendrit lebih dari satu, tapi hanya memiliki sebuah akson. Bentuk badan sel saraf multipolar ini juga sering disebut multigonal karena jumlah dendrit pada setiap neuron sangat bervariasi banyaknya. Neuron multipolar paling sering dijumpai pada sistem saraf sentral, yaitu sel-sel ganglion otonom.
d. Neuron anaksonik
Neuron anaksonik adalah sel saraf yang tidak dapat dibedakan antara akson dan dendritnya. Dari badan sel terdapat akson dendrit yang menyatu sehingga neuron ini dikenal sebagai neuron yang tidak memiliki akson. Neuron ini terdapat pada mata, telinga, dan otak.

•●•●•●•● Mekanisme Penghantaran Impuls●•●•●•●•

Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang sistem saraf. Sistem saraf adalah sistem yang terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan kompleks neuron. Sistem saraf berfungsi untuk mengirim, menerima, dan menafsirkan impuls dari semua bagian tubuh. Apakah impuls itu? Bagaimana mekanisme penghantarannya? Agar kamu mengetahui jawabannya, ayo cermati uraian berikut.
•●•● A. Penghantaran Impuls ●•●•
Impuls atau rangsang adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik. Impuls akan dihantarkan ke sistem saraf pusat. Mekanisme penghantaran saraf ini dibagi menjadi dua macam yaitu melalui sel saraf dan sinapsis.
1. Penghantaran Impuls melalui Saraf
Saraf dapat dilalui impuls karena memiliki muatan listrik yaitu permukaan luarnya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan negatif (polarisasi). Apabila saraf mendapat rangsangan akan terjadi perubahan muatan. Permukaan luar bermuatan negatif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan positif. Keadaan ini disebut depolarisasi. Setelah dilalui impuls, serabut saraf dalam keadaan istirahat sehingga tidak dapat menghantarkan impuls.
        Sel saraf yang sedang beristirahat mempertahankan perbedaan potensial listrik (voltase) pada membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan ektraseluler di sekeliling sel. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yaitu pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membran plasma suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalam akson lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.
        Apabila neuron dirangsang, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ meningkat. Hal ini menyebabkan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi.
        Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan mengalami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat.
2. Penghantaran Impuls melalui Sinapsis
Setelah impuls melewati akson, impuls akan tiba di ujung akson. Impuls akan dilanjutkan ke sel saraf lain melalui sinapsis.
        Bila impuls sampai pada ujung neuron, vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis.
        Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis. Impuls yang diterima reseptor akan dihantarkan ke otak dalam hitungan detik.
•●•● B. Mekanisme Gerak ●•●•
Penghantaran impuls oleh saraf ke saraf pusat memberikan reaksi tubuh berupa gerakan anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau gerakan biasa. Sementara gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.
1. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
Impuls → Reseptor → Saraf Sensorik → Otak → Saraf Motorik → Efektor (Otot)
2. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
Ada dua macam gerak refleks yaitu sebagai berikut.
a. Refleks otak
Refleks otak adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata dan refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
b. Refleks sumsum tulang belakang
Refleks sumsum tulang belakang adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh, menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk, gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi, dan sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing. Bagannya adalah sebagai berikut.
Impuls → Reseptor → Saraf Sensorik → Sumsum tulang belakang → Saraf Motorik → Efektor (Otot)

Kelainan Sistem Saraf
Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang sel saraf dan sistem saraf. Sistem saraf meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf tidak akan berfungsi dengan baik jika terjadi kelainan pada sel saraf atau adanya penyakit yang menyerang. Ayo cermati uraian berikut.
1. Stroke
Stroke adalah kematian sel-sel otak karena terganggunya aliran darah ke otak. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Gejala penyakit ini adalah pusing-pusing, sulit bicara, pingsan, lumpuh sebelah, bahkan dapat menyebabkan kematian.
2. Tumor Otak
Tumor otak adalah pertumbuhan tak terkendali sel-sel saraf dan jaringan penyokong otak. Adanya pertumbuhan tersebut mengakibatkan berbagai gangguan, mulai dari nyeri kepala, gangguan penglihatan, mual dan muntah, rasa mengantuk, kehilangan memori/ ingatan, sampai kematian. Pengobatan yang dilakukan pada tumor adalah terapi radiasi untuk membunuh tumor.
3. Ayan (Epilepsi)
Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kejang-kejang, kadang disertai mulut berbusa. Belum ada sebab yang jelas mengapa penyakit ini bisa timbul. Para ahli menduga ada gangguan pada otak daerah motorik yang mengatur gerakan tubuh. Penderita epilepsi harus menghindari danau, kolam, atau sungai karena dikhawatirkan tenggelam saat kejang.
4. Migrain
Migrain atau sakit kepala sebelah adalah gangguan kronis yang ditandai dengan terjadinya sakit kepala ringan hingga berat. Penderita merasa kepala berdenyut nyeri, tiba-tiba merasa mual, dan sensitif terhadap cahaya atau suara. Penyebab migrain sebenarnya belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, para ahli menduga migrain terjadi karena hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga pembuluh darah otak melebar dan terjadi proses inflamasi (peradangan).
5. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan degeneratif saraf yang umumnya berlangsung perlahan. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak (neuron) yang memproduksi dopamin. Dopamin adalah zat kimia yang meneruskan pesan antara substantia nigra dan bagian lain dari otak untuk mengontrol gerakan tubuh. Dopamin membantu melakukan gerakan motorik halus yang terkoordinasi.
        Gejala penyakit Parkinson adalah gemetar atau tremor pada saat istirahat (tremor statis). Gerakan lamban, yang disebut bradikinesia. Kekakuan pada kaki, lengan, atau batang tubuh. Kesulitan menjaga keseimbangan yang disebut instabilitas postural.
6. Neuritis
Neuritis adalah radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12.
7. Neuritis optik
Neuritis optik (optic neuritis) adalah peradangan saraf optik dan kerusakan selubung mielin yang mengelilinginya. Proses dikenal sebagai demielinisasi. Kondisi ini biasanya terjadi pada satu mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan yang cepat dan progresif, tetapi hanya sementara.
8. Meningitis
Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan karena infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh pendarahan di dalam meninges, kanker, dan penyakit sistem kekebalan tubuh. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri cenderung paling serius dan sulit diobati.
        Meningitis adalah infeksi sangat berbahaya karena merusak sel-sel otak. Jika jaringan otak rusak oleh infeksi, seumur hidup akan tetap cacat. Gejala umum meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai demam, kebingungan, atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya atau suara keras.
9. Amnesia
Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat. Amnesia menyebabkan seseorang tidak mampu untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam di masa lampau. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, trauma, atau penggunaan obat-obatan yang bersifat sedatif. Sementara secara fungsional adalah guncangan batin.
10. Alzheimer
Penyakit Alzheimer (pikun) adalah penyakit sistem saraf karena protein abnormal berkembang di otak sehingga jaringan otak menyusut. Hal ini menyebabkan masalah dalam proses berpikir normal, perubahan kepribadian, perilaku abnormal, dan masalah memori. Penyakit Alzheimer umumnya ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas.
11. Bell's palsy
Bell’s palsy adalah nama lain untuk facial palsy. Biasanya ditandai mati rasa di satu sisi otot-otot wajah. Penyakit ini disebabkan oleh saraf yang meradang akibat infeksi virus. Kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, dan mulut tidak bisa meniup. Pemberian obat-obatan jenis steroid dapat mengurangi pembengkakan.
12. Disleksia
Disleksia adalah ketidakmampuan atau kesulitan dalam membaca, termasuk buta kata dan kecenderungan untuk membalikkan huruf dan kata dalam membaca dan menulis. Penyebab disleksia adalah kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil, anatomi saraf, faktor keturunan/ genetik, dan pengaruh interaksi lingkungan.
13. Cerebral palsy
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan gerakan dan postur yang disebabkan oleh kerusakan pada otak yang sedang berkembang. 
Secara umum, lumpuh otak dikelompokkan dalam empat jenis yaitu sebagai berikut.
a. Spastik (tipe kaku). Otot-otot menjadi lemah dan kaku. Jenis ini adalah jenis yang paling sering muncul.
b. Atetoid terjadi dimana penderita yang tidak bisa mengontrol gerak ototnya. Biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak biasa.
c. Ataksik adalah terjadinya abnormalitas bentuk postur tubuh disertai dengan abnormalitas gerakan. Otak mengalami kehilangan koordinasi muskular sehingga gerakan-gerakan yang dihasilkan abnormal.
d. Kombinasi adalah campuran spastik dan atetoid.

14. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal). Gangguan ini menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

Comments

Popular posts from this blog

Soal dan Jawaban kewirausahaan kelas 12

Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 11 Hal 136

Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 11 Hal 135